بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selasa, 08 Januari 2013

Pacaran, SORRY !!

               Pada zaman era gLobaLisasi ini kebanyakan orang tua tidak Lagi memandang penting upaya mencarikan jodoh untuk putra-putrinya. ApaLagi setelah ada istiLah "Siti Nurbaya". bisa-bisa mereka dicap orang tua yang jaduL, kuno, dan tidak modern. Padahal, tentu saja tidak begitu.

Pergaulan yang mulai meluas, pengaruh budaya barat, kebutuhan untuk mencari pasangan, membuat kita mengenal istilah yang bernama "PACARAN". yang diartikan secara umum bermesraan untuk melampiaskan kasih sayang.


          sayangnya lambat laun pacaran menjadi budaya. bahkan biar dianggap "GAUL." Pacaran menjadi salah satu alat dalam pergaulan. kalau tidak pacaran, tidak dianggap anak gaul. Banyak remja yang pusing, stres, dan rendah diri karena belum punya pacar. Apakah memang seperti itu?


Budaya barat semakin mempengaruhi pikiran remaja zaman sekarang. pacaran tidak lagi sekedar mengucapkan kata-kata sayang, berduaan, atau berpegangan tangan. Pacaran sudah diartikan lebih dari itu. Istilah ML (making love) menjadi hal yang lazim. Yang maksudnya adalah berhubungan seks sebagai tanda cinta. Masya ALLAH....
Bahkan adalah hal yang biasa bagi dua orang yang berpacaran untuk melakukannya, apalagi kalau sudah akan menikah. Toh sebentar lagi menikah.

        
       Dimata ALLAH swt, Pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati zina. Sebab, didalam hubungan yang bernama pacaran itu semua bentuk zina bisa ditemukan. zina hati, zina mata, zina tangan, zina kaki, zina mulut,dan zina yang terbesat, zina farji'(alat kemaluan). sulit sekali berdalih kalau terbebas dari zina-zina itu ketika berpacaran. Tidak mungkin! yang namanya pacaran, terutama kalangan remaja tidak bisa terhindar dari minimal berpegangan tangan. Apalagi remaja zaman sekarang, pegangan tangan saja sudah ketinggalan zaman. Ciuman? ketinggalan Zaman. Yang namnya pacaran tus, seharusnya sudah ML. So jadi tidak bisa menghindar dari dosa ber-Zina ketika sedang PACARAN

pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. (An-Nur[24]:2 )


Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra [17]:32)

Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Al-Mu'minun[23]:7)

Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Al-Ma`arij[70]:31)

 قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَ فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ

رواه البخا ري واه مسلم وابو داود واحمد

dikatakan oleh Abu Hurairah dari nabi shalallahu ‘alihi wassalam : 

ALLAH menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti melakukan hal itu dengan tidak dipungkiri lagi, zina mata adalah memandang, zina lisan adalah berbicara, jiwa mengkhayal dan kemaluan yang akan membenarkan itu atau mendustakannya. (sohih bukhori no 6122, sohih muslim no 4801-4802, abu daud no1840. ahmad no 7394, 8006, 8170, 8183, 8243, 8488, 8576, 8963, 9196 dan 10490)

 عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ فِيمَنْ زَنَى وَلَمْ يُحْصَنْ جَلْدَ مِائَةٍ وَتَغْرِيبَ عَامٍ 

رواه البخا ري وا مسلم و التر مذ ي والنساءي وابو داود وابن ما جه وا حمد ولملك وادرم

dari Zaid bin Khalid Al Juhani mengatakan : " aku mendengar Nabi shalallahu ‘alihi wassalam menyuruh menghukum orang yang berzina dan dia belum menikah dengan dera seratus kali dan diasingkan selama setahun. (sohih bukhori no 6329, sohih muslim no 3210, tarmidzi no 1353, nasa'i no 5315 dan 5316, abu daud no 3855, ibn majah no 2539, ahmad 16423, malik no 1293, darimi no 2214)


jawaban dari beberapa teman tentang tujuan pacaran.
*" apa sih sebenarnya tujuan kamu pacaran? apakah kamu pacaran untuk menikah?""

->1. "Pacaran menurut gue simpel, menjalin hubungan antara dua belah pihak. jadi gak semua pengeluaran dtanggung sendri  cowonya. kalau untuk menikah ya gue pengen hubungan gue serius dan ga main-main."
(damar)

->2. "Pacaran itu menurut gue tahap penyesuaian atau pengenalan lebih dalam. jangan sampe udah merit malah kaget. jadi kalo diperjalanan nggak cocok dan udah nggak bisa ditolerir, yah diselesaikan baik-baik." pacaran untuk menikah" ngga juga kok. kalo oreintasinya untuk merit, nanti kita sendiri yang strees, ujung-ujungnya merit karena kepepet umur. kalo emang nggak cocok ya jangan maksa, ntar nyeselnya bisa seumur hidup karena kalo udah merit harus dipertahnkan seumur hidup dan mempertahankan komitmen. bukan cuma sekedar cinta aja".(nicole)

->3. "kalo menurut aku sih tergantung orang yang pacaran itu sendiri. jelas kalo dia ABG pasti cuman have fun doang tapi kalo dia udah dikategorikan dewasa, aku rasamereka pasti menginginkan hubungan yang lebih serius n' tentu saja berharap bakal kejenjang pernikahan". (karina)


sebagian besar responden ternyata menjawab bahwa pacaran belum tentu untuk menikah, apalagi kalau masih ABG. Pacaran bagi ABG cuma buat have fun, ikut-ikutan temen, biar keren, biar gaul, biar bisa pamer, dll. Sama sekali tidak ada niat untuk menikah. Lain kalau pacarannya ketika sudah dewasa baru ditujukan untuk menikah, itu pun belum tentu. kalau tidak cocok ya bubar meskipun tidak cocoknya setelah pacaran 7 tahun? hehe, apa tidak rugi tuh? pacaran lama-lama hanya untuk bubar?















ref: Al-Qur'an AL Hadi|http://www.pusatkajianhadis.com/?q=content/alquran-alhadi
     sohih bukhori (9 kitab hadis) 
     Lingkar pena, taaruf keren-pacaran sorry men:asma nadia